Temporary available in Indonesian language


KASI Foundation


Yayasan KASI


Yayasan Konservasi Alam dan Satwa Indonesia atau disingkat KASI merupakan yayasan non pemerintah yang didirikan pada tahun 2014 dan secara resmi terdaftar dalam akta pendirian perkumpulan No. 36 tanggal 16 Oktober 2014. KASI berafiliasi dengan Taman Safari Indonesia yang fokus pada kegiatan konservasi satwa liar langka Indonesia yang saat ini terancam kepunahan di alam.


Visi

Konservasi alam dan satwa liar asli Indonesia secara berkelanjutan melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta terjalinnya harmonisasi kehidupan antara manusia dan ekosistem alam kini dan akan datang.


Misi

Menjalankan berbagai kegiatan konservasi untuk alam dan satwa liar berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi, menjalin kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan, baik dari dalam maupun luar negeri dan menguatkan komitmen dan peran serta masyarakat untuk turut aktif melestarikan keanekaragaman hayati Indonesia secara berkelanjutan.


Yayasan KASI dan Taman Safari Indonesia


Taman Safari Indonesia (TSI) adalah lembaga konservasi umum berbentuk taman safari yang sejak tahun 1980 an telah terlibat dan berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam berbagai kegiatan konservasi langka di Indonesia. Salah satu kegiatan tersebut adalah ex-situ link to in-situ conservation programme, yang merupakan program konservasi dengan pendekatan bahwa sebagian hasil penangkaran harus dikembalikan ke habitat agar tercipta pelestarian spesies yang berkesinambungan (sustainable population) guna menunjang populasi alami suatu spesies. 


Di dalam kegiatan konservasi yang bersifat eksitu, KASI mendirikan pusat penangkaran konservasi bernama Prigen Conservation Breeding Ark (PCBA) di dalam kawasan Taman Safari Prigen. Dalam kegiatan konservasi insitu, KASI juga mengembangkan upaya konservasi di habitat asli spesies yang terancam punah. Pada Juni 2016 dan Juli 2018, KASI bersama Taman Safari Bogor dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melepasliarkan total 45 ekor burung jalak putih (Acridotheres melanopterus) di wilayah TSI Bogor yang juga merupakan wilayah persebaran asli burung ini. Pelepasliaran jalak putih ini berhasil dan mencapai tujuannya, yang ditandai dengan perkembangan populasi jalak putih yang meningkat di wilayah TSI Bogor. Selain itu, KASI melalui Taman Safari Indonesia dan PCBA telah mereintroduksi jalan suren jawa (Gracupica jalla) di wilayah Taman Safari Prigen, wilayah persebaran alami jalak suren jawa, pada November 2022. Sejak 2023, KASI menjalin kerjasama dengan TN Wakatobi dalam program pengawetan kacamata wangi-wangi (Zosterops paruhbesar). Pertengahan tahun 2023 menjadi awal dari program semi-liar babi kutil jawa (Sus verrucosus) di dalam area seluas 100 hektar di dalam Taman Safari II Jatim. Selain untuk satwa-satwa tersebut, KASI juga telah memulai upaya pengawetan burung murai maratua (Copsychus barbouri) di Pulau Maratua.